HMI MPO : Isi Debat Capres-Cawapres Masih Klise

By : Ahmad Fauzan Sazli

JAKARTA, KabarKampus – Debat dua pasang Capres dan Cawapresm Jokowi – JK versus Prabowo Hatta telah mencuri perhatian jutaan penduduk Indonesia. Tak terkecuali aktivis mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam MPO (HMI MPO)

Namun, setelah menyaksikan Debat Calon Presiden dan Wakil Presiden yang dilaksanakan oleh komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Senin 9 Juni 2014 lalu, HMI MPO menganggap debat Prabowo-Hata versus Jokowi-JK, tersebut masih jauh dari ideal.

“Ketidak idealan debat ini jika kita bandingkan dengan negara-negara yang sudah lebih dahulu maju sistim demokrasinya, seperti halnya Debat Calon Presiden Amerika Serikat,” kata Abdul Malik, Sekretaris Jenderal HMI MPO kepada KabarKampus, Rabu, (11/06/2014).

Abdul mengungkapkan, para kandidat Capres, misalnya masih terjebak pada penjalasan dan pertanyaan yang sangat klise didengar oleh masyarakat sehari-hari. Seolah dari debat ini masyarakat tidak menemukan ide yang segar dari para kandidat.

Selain itu menurut Abdul mereka juga menilai moderator sebagai pengarah jalanya Debat masih juga dinilai kurang. Pertanyaan yang dilontarkan oleh moderator terkesan terlalu bertele-tele dalam hal penjelasan. Begitu juga dengan pertanyaan yang terlalu panjang dan cenderung tidak fokus pada satu objek pertanyaan.

Hal lain yang juga berpengaruh adalah baik moderator ataupun kandidat, lanjut Abdul adalah terkesan belum dapat mengusai forum sepenuhnya sehingga debat ini seolah berjalan dalam suasana kaku dan tertekan.

“Pada akhirnya dalam susasna demikian kita sebagai audensi tidak menemukan baik pertanyaan maupun penjelasan yang sistimatis dari debat yang ditampilkan,” ungkapya.

Kedepan, menurut abdul debat harus dibuat lebih terbuka. Masing-masing kandidat idealnya diberikan kesempatan untuk mendebat lawan debatnya secara lebih rileks dan ini semua dapat terjadi dengan pengelolaan forum yang baik oleh moderator.